236-245
BUSINESS
Istilah e-business dan e-commerce sering kali membingunkan satu sama lain. Untuk tujuan ini, kita akan menggunakan istilah sebagai berikut:
- E-business terdiri atas semua jenis pertukaran elektronik dengan pelanggan dan pemasok maupun operasi dan komunikasi bisnis internal.
- E-commerce adalah bagian yg berorientasi transaksi dari e-buisness yg memungkinkan proses pembelian dan penjualan melalui web dan teknologi jaringan pemilik (proprietary network technology)
DASAR-DASAR E-BUISNESS
Pada system klien-server modern, suatu aplikasi dapat melibatkan banyak peranti lunak yg di jalankan pada system computer yg berbeda-beda. Aplikasi e-buisness memerlukan interaksi sedikitnya antara dua computer dan memerlukan sedikitnya dua peranti lunak. Peranti lunak pada server memproses permintaan dan mengembalikan dokumen yg sesuai ke web browser. Bahasa umum untuk pertukaran ini yg digunakan oleh browser dan server adalah hypertext markup language (HTML). HTML merupakan bahasa markup yg menyediakan label standar untuk menstrukturkan document.
HALAMAN WEB SATATIS DAN DINAMIS UNTUK APLIKASI E-BUISNESS
Halaman web dapat diklasifikasikan menjadi statis maupun dinamis. Sebagaimana akan anda lihat dua jenis halaman web ini cukup berbeda dalam hal fungsi dan arsitektur system. Halaman web statis (static web page) merupakan halaman yg di buat di HTML, yg tidak berubah secara otomatis sebagai respons atas permintaan pengguna atau sebagai akibat dari perubahan informasi yg mendasari halaman HTML.
Halaman web statis memberikan cara yg mudah dan berbiaya rendah dalam menyajikan informasi tentang perusahaan. Halaman web selanjutnya dapat ditingkatkan dengan memasukan peluang bagi pelanggan untuk mengirim e-mail kepada perusahaan atas informasi tambahan, atau bahkan untuk menempatkan pesanan, akan tetapi, tidak terdapat jawaban segera atas permintaan pengguna dan pesanan tidak secara otomatis dimasukan ke dalam sisitem . Kenyataanya halaman web tidak terhubung dengan sisitem informasi perusahaan sama sekali. Banyak perusahaan memulai keberadaan web mereka dengan halaman web statis.
Halaman web statis sangat sulit untuk tetap baru. Setiap waktu isinya berubah,dokumen HTML harus di tulis ulang. Sebagai contoh, barang persediaan baru atau menghapus barang persediaan akan memerlukan penulisan ulang halaman HTML yg mendaftar produk untuk dijual. Masalah lain terkait dengan halaman web statis, sebagaimana disebutkan di muka, adalah bahwa halaman web statis tampak sama untuk semua yg melihat. Pengguna benar-benar tidak memiliki kendali terkait dengan informasi apa yg ditampilkan.
Meskipun halaman web statis merupakan aplikasi e-buisness karena memfasilitasi komunikasi, kita tidak mengklasifikasikannya sebagai aplikasi e-commerce karena secara tidak langsung hanya menyebabkan transaksi antara pelanggan dengan pemasok. Pelanggan harus melakukan panggilan telepon tindak lanjut atau mengirim pesan e-mail, dan perusahaan harus mencatat pesanan secara manual ke dalam system.
Halaman web dinamis (dynamic wb page) terhubung dengan basis data real-time. Kapan pun pengguna meminta informasi, halaman web HTML di buat secara otomatis dengan informasi yg diambil dari basis data. Jadi, informasi yg disediakan bersifat baru seperti basis data perusahaan. Karena ini adalah basis data yg sama yg akan digunakan untuk pemrosesan pesanan dan aktivitas bisnis lainya, basis data biasanya bersifat cukup baru.
Halaman web dinamis juga memungkinkan e-commerce. Pelanggan dapat menempatkan pesanan yg secara langsung akan menuju basis data untuk pemrosesan. Jika jumlah ditangan tidak cukup untuk pesanan tersebut, system akan memberitahu pengguna secepatnya. Jika cukup dan kondisi lainya terpenuhi (misialnya validitasnya karena kredit), record pesanan penjualan akan ditambahkan ke basis data perusahaan. Halaman web dinamis lebih mahal untuk mendesainnya tetapi bisa menambah nilai bagi nilai rantai perusahaan dengan membuat pemesanan lebih mudah bagi pelanggan dan pengambilan pesanan untuk pemasok menjadi lebih mudah.
E-BUISNEES DAN PROSES BISNIS
Interaksi Dengan Pelanggan
E-buisness dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan di sepanjang proses pendapatan. E-buisness dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan pelanggan mengenai produk perusahaan. Untuk perusahaan dengan jumlah produk yg terbatas tidak sering berubah, halaman HTML statis mungkin cukup sebagai awal. Sejalan dengan tumbuhnya e-buisness , perusahaan dapat menerapkan aplikasi e-commerce untuk entri perusahaan, penerimaan kas, dan penyediaan jasa. Biaya aplikasi e-commerce dapat bervariasi tergantung pada fungsi apa yg didukung oleh aplikasi tersebut. Lillian Vernon Corporation mengembangkan keberadaan online yg tepat untuk ukuran bisnisnya sebesar kurang dari $100.000 dan dalam waktu nkurang dari delapan minggu. Wakil direktur Lillian Vernon menyatakan bahwa pemilihan pemasok yg cermat dan komunikasi yg jelas mengenai kebutuhan-kebutuhan dapat mengurangi biaya pengembangan aplikasi e-commerce.Lillian Vernon mengkomunikasikan jumlah barang-barang catalog yg akan di daftar, basis data yg akan dihubungkan ke situs web, dan menghubungkan ke bagian tertentu dari situs tersebut. Perusahaan juga ingin situsnya mudah diperbarui dikarenakan sumber daya yg terbatas untuk pemeliharaan situs. Pada awalnya. Perusahaan memproses pesanan secara manual setelah men-download nya dari situs web. Perusahaan sedang mengotomatisasihack-end pemrosesan pesanan dengan menggunakan kombinasi staf TI sendiri dan pemasok luar dengan tambahan $200.000 hingga $300.000.
Berinteraksi dengan pemasok. Sektor bisnis juga memfokuskan pada konsep manajemen rantai nilai. Manajemen rantai nilai melibatkan pengordinasian proses pembelian perusahaan dengan pemasok untuk mengurangi persediaan, menghindari kehabisan persediaan, memastikan produksi yg mulus, dan mengurangi pembuangan. Penekananya adalah pada persekutuan pemasok dan tidak hanya membuat keputusan yg baik secara informal (misalnay, kapan memesan atau dari siapa memesan).
Situs web yg dirancang untuk memberikan akses aman ke informasi perusahaan untuk mitra dagang terpilih disebut ekstranet (extranet). Ekstranet GE memungkinkan penggunak untuk menghasilakan pesanan pembelian dan faktur, mengirim e-mail, membagi dokumen, mengakses data penentuan harga dan prakiraan penjualan, serta melihat spesifikasi. Ekstranet melampaui pemrosesan transaksi (e-commerce) dan mendukung komunikasib serta aplikasi pembagian document. Subway adalah contoh lain dari organisasi yg menggunakan teknologi ekstranet untuk meningkatkan pelacakan pembelian, pengendalian biaya, dan keamanan makanan. Ekstranet subway memungkinkan bisnis untuk mengikuti pasokan dari titik pesanan sampai tiba di restorant tujuan. Sistem diharapkan menghasilkan penghematan tidak hanya untuk laba tetapi juga bagi pabrikan dan distributor.
Operasi Internal
Selain berkomunikasi dengan pelanggan dan pelanggan, perusahaan dapat menggunakan internet untuk operasi internal dan pengambilan keputusan. Internet di dalam organisasi. Teknologi internet mangcakup alat-alat yg di bahas di muka, seperti HTML, Javascript, dan ASP. Organisasi menggunakan internet dengan berbagai cara. Emapat jenis umum penggunaan adalah komunikasi internal, pekerjaan kolaboratif/kooperatif, akses ke basis data, dan arus kerja. Salah satu penggunaan internet paling awal adalah membuat informasi perusahaan tersedia secara elektronik tanpa harus mengirim banyak dokumen kertas. Sebagai contoh, perusahaan dapat mengirim informasi tentang program bonus dan lowongannya di halaman web yg diakses karyawan.
Perusahaan juga menggunakan internet untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar karyawan melalui e-mail, forum diskusi dan aplikasi pembagian dokumen. Aplikasi arus kerja yg melibatkan pemrosesan transaksi misalnya, karyawan dapat mengisi formulir dan manajer yg sesuai dapat meninjau dokumen ini dan menambah persetujuan. Akses ke internet terbatas dari luar perusahaan oleh firewall. Firewall adalah kumpulan komponen yg ditempatkan antara jaringan internal perusahaan dan jaringan eksternal, khususnya internet, untuk membatasi jenis lalu lintas yg dapat melintas dari sisi satu ke sisi lain.
26-29
PENDIDENTIFIKASIAN KEJADIAN DALAM PROSES BISNIS
Akutansi pada dasarnya adalah suatu system informasi, dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana system informasi beroperasi. Pengetahuan seperti itu akan memungkinkan mereka untuk menyediakan jasa konsultasi dan desain system, serta untuk memenuhi peran mereka sebagai evaluator dan auditor. Mutu dan karakteristik dari suatu system informasi mempengaruhi kinerja dan seberapa jauh auditor dapat bersandar pada output dari system dalam melakukan verifikasi laporang keuangan. Tentu saja, para akuntan juga harus memahami system akutansi dalam perannya sebagai pengguna.
Para akuntan harus terbiasa dengan proses bisnis sebelum mereka dapat mengevaluasi atau mendesain satu system informasi akutansi. Kami telah melihat bahwa suatu pengetahuan tentang dasar-dasar siklus pendapatan dan pemerolehan dapat menyediakan suatu titik awal untuk mengumpulkan data tentang proses-proses perusahaan. Pemahamanya atas sukses pendapatan membantu karena memberikan penjelasan yg terperinci mengenai siklus pendapatan ELERBE. Walaupun demikian, proses-proses bisnis dapat saja kompleks dan bhkan banyak sekali, jadi kita juga perlu untuk menemukan suatu cara untuk menyederhanakan dan menyusun informasi yg kita kumpulkan tentang suatu proses bisnis. Bagian ini menyediakan suatu cara yg sistematis untuk memisahkan suatu proses dalam suatu rangkaian kejadian.
PEDOMAN MENGAKUI KEJADIAN
Anda sering kali perlu mengidentifikasi kejadian. Biasanya hanya karyawan/departemen dalam suatu perusahaan terlihat dalam proses pendapatan dan pemerolehan. Pedoman berikut berfokus pada pergeseran tanggung jawab di dalam proses bisnis untuk mengidentifikasi kejadian.Sering kali, suatu proses dihentikan dan dimulai lagi di lain waktu. Interupsi dan melanjutkan kembali suatu proses juga digunakan dalam mengidentifikasi kejadian.
- Pedoman 1: Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktifitas. Untuk tujuan mengidentifikasi kejadian, proses dimulai ketika seseorang/departemen dalam organisasi menjadi aktif. Untuk selanjutnya, orang/departemen yg bertanggung jawab atas kejadian tersebut disebut agen internal (internal agent)
- Pedoman 2: Abaikan aktivitas yg tidak memerlukan keikutsertaan agen. Pedoman ini mirip dengan pedoman satu, kecuali bahwa pedoman ini berlaku untuk aktifitas yg terjadi kapan saja dalam suatu proses. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa seorang pelanggan menyewa mobil untuk dua minggu.
- Pedoman 3: Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab di pindahkan dari suatu agen internal kea gen internal lainya. Ketika tanggung jawab untuk aktifitas suatu proses bergeser dari suatu agen internal ke yg lain, suatu perubahan yg signifikan biasanya terjadi.
- Pedoman 4:Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yg sama. Setelah interupsi, seseorang diluar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai alternative prose situ dapat dilanjutkan pada suatu waktu yg sudah di jadwalkan. Pedoman sebelumnya berfokus pada perpindahantanggung jawab agen internal. Kadang-kadang agen internal melengkapi seperangkat aktifitas kemudian menunggu sebelum melanjutkan proses.
- Pedoman 5 : Gunakan suatu nama kejadian dan uraian yg mencerminkan sifat umum dari kejadian itu. Relatif mudah untuk mengidentifikasi agen internal, tetapi menemukan sebuah nama untuk kejadian yg ringkas dan mencerminkan tujuan utama dari kejadian.
REFRENSI:
Dasaratha V.Rama/Redick L.Jones , “Sistem Informasi Akutansi” Salemba Empat Edisi 1 & 2
lha kalau amazon.com ngirim purchase order kepada pemasoknya menggunakan protokol AS2 (RFC 4130) itu termasuk kategori apa kakak? yuk mampir ke blog saya gan http://datacomlink.blogspot.co.id/2016/09/RESTful-EDIFACT-dengan-Spring-Boot-dan-PHP-cURL.html
BalasHapusterima kasih..