I.
PENDAHULUAN
ATM dirasa sebagai teknologi masa
depan yang telah mampu diterapkan hari ini. Hal utama yang membuat penjualan
teknologi ATM meningkat pesat adalah ia merupakan teknologi pertama yang mampu
mentransmisikan berbagai tipe lalu lintas seperti suara, video, dan data
melalui mekanisme transmisi digital tunggal.
Sebagai hasil dari arsitektur
swithcingnya, ATM mampu mendukung multimedia dan jaringan yang berkembang pesat
akhir-akhir ini. Akhirnya beberapa tahun belakangan ini , banyak perusahaan
Amerika Serikat telah mengimplementasikan jaringan ATM, sementara perusahaan-perusahaan
lain menunggu perkembangan lebih teknologi pendukung sehingga dapat
mengimplementasikan ATM dengan efektif dan pada waktu yang tepat.
Meski demikian dapat dikatakan bahwa
semua perusahaan di Amerika Serikat telah mempelajari penggunaan ATM yang
meningkat drastis, terlepas dari kenyataan bahwa beberapa di antara mereka
belum menerapkan ATM saat ini. ATM lebih mahal tetapi lebih mudah akses ke
resource-resource sehingga lebih produktif dibandingkan dengan Ethernet , Token
Ring, dan lain-lain.
II. PENGARUH ATM
ATM akan diterima secara luas dan
memiliki pengaruh banyak terhadap standard-standard yang ada saat ini.
Kecepatan ATM cocok dan dapat dipetakan dengan baik ke kecepatan SONET (
Synchronous Optical NETwork ) yang digunakan oleh banyak perusahaan telepon.
ATM juga mampu diintegrasikan ke LAN dan WAN dengan protokol tunggal. Ini
menghemat waktu dan biaya. ATM juga menyediakan QOS (Quality Of Service) dengan
menjamin adanya prioritas bagi tipe lalu lintas tertentu bila dibutuhkan.
Delay bagi aplikasi yang sensitif terhadap keterlambatan seperti Audio
dan Video diminimisasi karena sel ATM memiliki panjang 48 byte dan biasanya
memiliki sebuah header 5 byte yang diletakkan sebelumnya (AAL5). Dan ini akan
semakin meningkatkan kecepatan.
Teknologi ATM akan mempengaruhi
banyak segmen sosial, seperti menyentuh sisi konsumen, pelayanan umum, dan
pasar komersial. Semua sektor akan diuntungkan oleh ATM dengan meningkatkan
kualitas hidup dan keseluruhan produktivitas.
Aplikasi ATM di sisi konsumen
meliputi bidang hiburan, telecommuting, hone shopping, katalog dan multimedia
on line, Electronic mail, sistem multimessaging, aplikasi multimedia
interaktif, dan games.
Aplikasi ATM di sisi pelayanan umum
ialah sebagai media belajar jarak jauh, perpustakaan video, training melalui
video, videoconferencing, dan lain-lain.
Aplikasi di sisi pasar komersial
meliputi : LAN, WAN, Telemedicine, Distributed Data Access, Large File
Transfer, Electronic Publishing, Financial Reporting, Integrated Voice, Terminal
to Mainframe Computing, Video and Data Multiplexing, CD Room server, Inventory
Control System, dan lain-lain.
Makalah ini terdiri dari tiga kajian
utama yakni : LAN Emulation (LANE) Up Date, Multiprotocol Over ATM (MPOA)
model, dan ATM Forum Technical Committee Up Date.
III. LANE UP DATE
ATM dapat diimplementasikan di
jaringan yang ada sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke
yang paling sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution
Protocol dan LANE Native ATM APIs.
Classical IP dibatasi untuk jaringan
yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa
saja.
LANE beroperasi di lapisan kedua
dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang
ada saat ini beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti
perusahaan tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan
yang telah ada. Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat
mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang
menggunakan ATM.
LANE menyediakan alat untuk memperbesar ukuran LAN dengan
melekatkan segmen-segmen tambahan tanpa mempedulikan protokol yang
digunakan.Gambar 1 dibawah ini akan memperjelas definisi LANE.
LANE adalah sekumpulan fungsi-fungsi software yang menyembunyikan
kompleksitas call-setup dan menyediakan servis teremulasi seperti operasi bus
broadcast pada teknologi konvensional LAN.
Dengan LANE , devais-devais dapat
berkomunikasi satu sama lain atau dengan host yang dilekatkan ke port ATM.
Emulated LANE (ELAN) adalah bagian dari LANE yang didefinisikan sebagai
penggolongan devais-devais secara logis ke dalam sebuah grup yang dapat
digunakan secara langsung secara bersama oleh para pengguna yang dapat bertukar
frame data serupa dalam domain broadcast yang sama.
Banyak ELAN yang beroperasi dalam sebuah jaringan ATM. Tetapi tidak dapat
berkomunikasi satu sama lain sehingga dibutuhkan sebuah router/bridge.
Di 1995, forum ATM mendefinisikan LAN Emulation Over ATM Version 1. Ia
meliputi deskripsi dari interaksi antar klien-klien LANE dan servis-servis
LANE. Juga mendefinisikan operasi-operasi dari sistem yang langsung dilekatkan
ke ATM. Gambar 2 di bawah ini menjelaskan uraian di atas :
Masing-masing ELAN dibentuk oleh sekumpulan klien-klien LAN Emulation
(diacu sebagai LEC) dan sebuah servis LAN Emulation (LE Service). LEC bisa saja
berupa router-router/bridge-bridge. LE Service terdiri dari tiga entiti
fungsional yang berbeda yaitu : LE Configuration Server (LECS), LE Server (LES)
dan Broadcast and Unknown Server (BUS). Tiga servis ini biasanya terletak di
sebuah devais tunggal. Gambar 3 di bawah ini melukiskan uraian di atas.
Beberapa langkah yang dibutuhkan sebuah stasiun untuk berkomunikasi
dengan stasiun yang lain adalah sebagai berikut :
·
Inisialisasi. LEC harus memperoleh alamat ATM dari
LECS dan membuat koneksi dengannya. Ini dilakukan melalui Interim Link
Management Interface (ILMI).
·
Registrasi. Ini adalah mekanisme dimana LEC
menyediakan informasi alamat ke LE server.
·
Address Resolution. Ini adalah alat dimana LEC
mempelajari stasiun tujuan yang ditunjukkan alamat ATM dari LES.
·
Transfer Data
Keterbatasan LANE ada beberapa yaitu
:
1. Ia tidak dapat
mengatasi masalah translasi antar teknologi seperti Ethernet, Token Ring dan
FDDI. Sebuah router/bridge dibutuhkan untuk itu.
2. Sebuah router
dibutuhkan untuk komunikasi antar ELAN yang terpisah.
3. Belum ada
protokol standar untuk melakukan up-date alamat LEC saat beberapa LEC ada dalam
sebuah ELAN.
4. LANE tidak bisa
mengakses kemampuan QOS. Ini menyebabkan transfer data rentan akan
keterlambatan.
5. LANE
dikembangkan dengan Unspecified Bit Rate (UBR).Itu menghasilkan berbagai
kelemahan.
6. Kemungkinan LANE
mengalami gejala Bottlenecks lebih besar.
7. Perlu hardware
tambahan saat LANE berhubungan dengan Token Ring.
IV. PERKEMBANGAN DI MASA DEPAN
Di masa yang akan datang,
dikembangkan LNNI (LAN Emulation Network to Network Interface). Ia memiliki
tambahan kemampuan yaitu menyertakan protokol untuk bertukar informasi antar
servis LANE. Gambar 4 di bawah ini menjelaskan mengenai LNNI .
V. MODEL MFOA
Komite Teknik Multi Protocol Over
ATM (MPOA) sedang mengembangkan sebuah jalan untuk memindahkan protokol lapisan
3 dan memanfaatkan sepenuhnya keuntungan yang ditawarkan QOS yang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh
LANE karena beroperasi di lapisan 2. MPOA menyediakan koneksi langsung antara
ATM hosts dan devais yang ada di subnet berbeda.
Sebaliknya LANE harus menggunakan
sebuah router untuk berkomunikasi antar subnet/ELAN yang berbeda. Model MPOA
sangat mirip dengan hubungan klien/server yang diuraikan sebelumnya di LANE.
Pada model MPOA itu ada dua grup
fungsional yang berbeda yaitu MPOA server dan MPOA klien :
Di bawah ini
adalah beberapa komponen dasar model MPOA :
1.
Edge Device. Hardware yang menghubungkan devais LAN
dan ATM. Dia tidak jalan di protokol routing jaringan seperti OSPF dan RIP.
2.
Route Server
3.
IASG (Internet Address Summarization Group)
Servis yang disediakan oleh sistem
MPOA dapat disimpulkan dalam beberapa kategori, yaitu :
·
Configuration
·
Registration and Discovery
·
Destination Address Resolution
·
Data Transfer
·
Intra IASG Coordination
·
Spanning Tree Support
·
Multicast and Broadcast Traffic.